Pengertian spesifikasi mesin mobil

6 # 9 Semoga bermanfaat

Saat membaca sebuah brosur mobil pada halaman belakang tertulis spesisikasi mobil yang dimahsud. Biasanya orang hanya bertanya " berapa cc ? " atau "berapa HP tenaganya ? " tapi masih banyak bagian lain dari sebuah mobil yang sangat mempengaruhi performa sebuah kendaraan

Utamanya perlu diketahui  spesifikasi engine sebuah mobil :

1. Jenis / Type mesin : Jenis mesin terbagi 4, ada mesin gasoline (bensin), Mesin Diesel (berbahan bakar solar), Mesin BBG (berbahan Gas) dan mesin listrik (daya batere/listrik). Untuk model mesinnya bisa  mesin segaris atau mesin model V

2. Silinder / Cylinder : berapa silinder yang ada dalam mesin tersebut, semakin banyak angka semakin besar tenaga yang dihasilkan, misalnya orang menyebut mesin 4 silinder. Artinya silindernya ada 4. Mesin 8 silinder sudah pasti menghasilkan tenaga jauh lebih besar.

3. Jumlah katup / number of valves : jumlah katup udara yang dimiliki, misalnya mesin 16 Valve, artinya mempunyai 8 katup udara masuk dan 8 katup udara keluar. 

Katup udara masuk (InTake) berfungsi untuk mengatur masuk dan jumlah komposisi bahan bakar, udara, dan percikan api dari busi. Makin presisi campurannya makin efisien kendaraan dan makin optimal tenaga yang dihasilkan

katup udara keluar (Ekhaust) komponen yang mengartur gas buang yang dihasilkan dari pembakaran. Jika baunya menyengat atau warna hitam berarti ada gangguan dalam ruang pembakaran.

4. Isi silinder / Cylinder displacement(cc) : Berapa kapasitas mesin tersebut, semakin besar tenaga yang dihasilkan semakin besar pula, dengan konsekuensi pemakaian bensin lebih banyak pula.

Jaman dulu mobil balab berlomba-lomba membuat mesin kencang dengan kapasitas cc yang besar, sehingga mobil balap jadul mesinnya cenderung lebih besar dari bodinya. Seperti gambar dibawah mobil balap 46.900cc

Sumber : https://id.quora.com/

5. Diameter x langkah / Bore x Stroke (mm) : masudnya adalah diameter blok mesin dan panjang langkah piston. Mesin ada 3 model diameter x langkah.

a. Diameter lebih besar dari panjang langkah piston (Over bore) sehingganya terjadi naik dan turun piston menjadi sering karena langkah yg pendek membuat kendaraan jenis ini bertenaga pada putaran tinggi, seperti mobil balap

b. Diameter lebih pendek dari langkah, jenis mobil ini cocok buat sehari-hari, karena tenaganya muncul saat kecepatan rendah dan sedang.

c. Diameter dan langkah sama panjang. Ini cocok untuk mobil jenis matik sehingganya bisa berjalan dalam kondisi berbagai bentuk jalan. Pabrikan sudah punya ukuran ideal masing-masing untuk diameter x langkah pistonya untuk mesin mobil mereka

6. Perbandingan kompresi / Compression ratio : perbandingan dari volume ruang bakar terbesar dibagai dengan volume ruang bakar terkecil, semakin kecil nilainya semakin efisien dan irit

7. Daya maksimum / Maximum output (HP/rpm) : Tenaga yang dihasilkan maksimal pada  rpm/Revolution Per Minute berapa. Misalnya kita membaca spesifikasi mobil Daya Maksimum 140/6.000 artinya tenaga maksimal yang dihasilkan 140 Horse Power (satuan tenaga kendaraan) pada putaran mesin sebanyak 6.000 atau  rpm 6.000

8. Momen puntir maksimum  / Maximum torgue (Nm/rpm) :Bahasa lainnya torsi. beban maksimal yang dihasilkan pada rpm berapa. Biasanya ini lebih di hitung saat kita mencari kendaraan penjelajah seperti jeep. Semakin tinggi angkanya semakin baik untuk melewati jalan-jalan yang terjal.  Contoh : 183/4.000 torgue max 183 Nm pada rpm 4.000.

Sederhananya begini tenaga besar untuk mobil kebut-kebutan (balap) torsi besar untuk mobil angkat beban (truk, pick up termasuk juga mobil jenis jeep) 

9. Distribusi Bahan Bakar / fuel distribution : sekarang sudah mengadopsi EFI, MPI atau i-DSi, masing-masing pabrikan menggunakan istilah masing-masing yang artinya adalah sistem pengaturan bahan bakarnya sudah menggunakan komputer, membuat konsumsi bahan bakar jadi lebih irit

Kalau spesifikasi dimensi kendaraan memang tidak berpengaruh banyak pada kendaraan tapi lebih kearah stabilitas saat mengendari. Dimensi spesifikasi mobil :

1. Panjang keseluruhan / Overall lenght  (mm): panjang kendaraan diukur dari titik terdepan (bumper) sampai dengan titik terbelakang (termasuk ban cadangan seperti pada jeep). Semakin panjang kendaraan semakin stabil dikendarai

2. Lebar keseluruhan / Overall width (mm) : lebar body kendaraan dari sisi kiri kekanan, tidak termasuk kaca spion, Semakin lebar kendaraan semakin nyaman dikendarai

3. Tinggi keseluruhan / Overall height (mm) : tinggi keseluruhan dari roda sampai plafon,  Semakin tinggi kendaraan menjadi kurang stabil. Karenanya mobil sedan (rendah) lebih stabil dari mobil lainnya

4. Jarak poros  roda / Wheelbase (mm) : panjang diukur dari tengah poros atau sumbu roda depan sampai tengah poros roda belakang, kegunaannya kendaraan makin stabil jika jarak poros rodanya panjang, contoh pada suzuki katana yang wheelbasenya pendek dirasa kurang nyaman saat melewati polisi tidur

5. Jarak pijak depan / Front tread (mm): jarak dari posisi roda depan bagian kiri sampai roda kanan (di hitung dari tengah-tengah roda).  

6. Jarak pijak belakang / Rear tread (mm) : sama dengan jarak pijak roda depan ada catatan angka / nilainya jarak pijak roda depan harus lebih rendah dari jarak pijak belakang untuk menjaga kestabilan saat menikung dengan kecepatan rendah dan sedang

7. Jarak terendah / Ground clearence (mm): jarak dari gardan / differensial sampai kepermukaan tanah. Mobil jenis jeep mempunyai ground clearence lebih tinggi dari sedan, tapi bicara kestabilan mobil sedan pastinya lebih baik

8. Radius putar minimum / Minimum turning radius : jarak putar minimun kendaraan dihitung dari posisi terluar pada perputaran 180". Semakin tinggi nilainya semakin kurang stabil saat menikung. Rata-rata pada angka 5 s/d 6 meter 

Semoga bermanfaat buat semua member setia Agung Ngurah Car. 

Artikel Terkait