Kegiatan menjual dulunya bernama barter atau tukar menukar barang, setelah orang mengenal alat pembayaran yang sah (seperti uang, emas dan surat berharga lainnya) barulah kegiatan ini dikenal dengan nama perdagangan bahasa kerenya Wiraniaga / Salesman.
Barang yang sudah jadi dari pabrik dibawa kepasar, dibarter dengan produk lain, apabila cocok terjadilah transaksi. Saat ini tehnik berdagang suda jauh lebih maju. Berawal dari proses perencaan, pengerjaan dan evaluasinya sudah dihitung dari awal kegiatan seperti : seberapa banyak barang yang mesti diproduksi, kemana saja pemasarannya, harganya bersaing atau tidak, biaya promosinya berapa dan kompetitornya berapa banyak serta beberapa faktor lainnya.
Salah satu indikatornya adalah wiraniaga terbaik. Karena pertanyaan dasar "Kenapa toko A lebih ramai dari toko B, padahal barang yang dijual sama?" disinilah peran sang ujung tombak sangat berperan
Menjadi team penjual bukanlah suatu pekerjaan yang mudah tapi bukan pekerjaan sulit. Banyak orang yang sudah takut duluan sebelum menjadi wiraniaga dengan alasan tidak pintar bicara, tidak bisa negosiasi, malas datang dari satu pintu kepintu. Sederhananya begini dari hari ke hari, minggu ke minggu bahkan berbulan-bulan kerjanya (hanya) menawarkan sesuatu barang kepada konsumen masak sih satu bulan nggak bisa2 juga ? Kuncinya cuma satu mau atau tidak mau, karena kalau tidak mau sampai langit runtuhpun tetap tidak akan bisa, jadi intinya semuanya kembali kepada diri sendiri yang menjalankannya
Tambahnnya adalah jangan percaya pada bakat, percayalah pada kerja keras dan kemauan kita sendiri karena wiraniaga mobil nan sejati tak muncul tiba-tiba dari langit tapi melewati proses waktu nan panjang
Note : Foto by Google
Mantab
ReplyDelete