3 mobil built up parkir dengan megah seperti layaknya showroom diberanda garasi rumah mewah di sebuah kawasan elit kelapa gading permai seolah memperlihatkan status social kepada yang melihatnya bahwa inilah aset terbaru yang gue punyai. Tapi sebenarnya mobil baru itu termasuk asset atau liabilities ?
Bapak A menbeli sebuah BMW X3 2.5 A/T tahun 2004 second senilai Rp. 300 juta dengan cara mencicil Rp. 7.5 juta/bulan dan uang muka Rp 125 juta sudah termasuk asuransi all risk selama 3 tahun masa kredit. Jadi semua dana yang dikeluarkan sampai lunas total Rp. 395 juta. Asumsi cerita diatas ada 3 mobil baru x Rp 395 juta = sekitar 1,2 Milyar. Waw nilai yang sangat fantastis untuk harga sebuah gengsi. Sedangkan nilai bukunya setelah 3 tahun setelah devisiasi sekitar 10% = Rp. 864 juta
Bapak B mengambil sebuah Nissan teana 2.5 Xtronic 2009 senilai Rp. 300 juta. Ajukan penawaran uang muka 10% sehingganya dengan uang muka total Rp. 60 juta dan angsuran Rp. 10 juta / bulan selama 3 tahun. Cari penyewa besar sekelas TRAC (Toyota astra rent a car) atau INDORENT (Indomobil Rental). Jadi cash flow anda hanya Rp. 60 juta untuk down payment x 3 mobil sejenis = Rp. 180 juta. Selama masa mencicil biarkan pihak penyewa yang mengangsurnya anda tinggal tunggu setelah selesai masa pinjaman. Nilai buku asumsi turun 10% dari tahun 1,2 dan 3 nilainya masih Rp. 218 juta. Jika dikelola 3 unit = hasilnya anda dapat asset Rp. 656 juta
3 tahun kemudian bapak A mendapatkan :
- Gensi sebagai OKB (Orang Kaya Baru) untuk asset yang telah dibeli
- Tidak tenang karena mempunyai hutang selama 3 tahun dengan kewajiban membayar total Rp. 1,2 Milyar
- Memerlukan cost tambahan untuk perawatan mobil dan pajak kendaraan
- Kendaraan menjadi sebuah liabilitas/hutang
- Nilai buku setelah keluar uang Rp. 1,2 Milyard adalah Rp. 864 juta, tentunya tidak menggundakan falsafah dagang, modal invest lebih besar dari return
Bapak B mendapatkan apa setelah 3 tahun :
- Pengusaha muda yang berbakat, gengsi bisa menyusul setelah semua proses terlewati
- Hanya berinvest Rp. 180 juta, hanya monitor asset selama 3 tahun
- Biaya yang timbul karena asset sepenuhnya tanggung jawab si penyewa
- Kendaraan menjadi sebuah asset
- Hitungan ekonomi dipakai, hanya dengan Rp. 180 juta anda bisa dapatkan Rp. 656 juta
Mau jadi bapak A atau bapak B. Belajar menjadi bapak B mulai dari hal yang kecil akan lebih menjanjikan dari pada jadi bapak A. Menjadi kaya tak ubahnya seperti hidup, semua tergantung pada pilihan anda. Asset ataukah liabilities yang anda cari
0 komentar:
Post a Comment