Memandang masalah dalam posisi yang berbeda tentu hasil analisanya juga berbeda. Jika saat mejabat gubernur DKI Jakarta Program, keberadaan mobil murah Low Cost Green Car (LCGC) semakin membuat sesak Ibukota, namun pandangan saat mejabat sebagai Presiden RI ke 7 tentulah berbeda. Apa yang mendasarinya ? apa untung ruginya melanjutkan program mobil murah ini ?
Siapa yang memberi jaminan kalau jakarta tidak akan bertambah macet jika program LCGC ini diberi keleluasaan oleh pemerintahan sebelumnya untuk berseliweran di ibu kota republik ini ? Namun saat ini tongkat komando berada ditangan jokowi. ada beberapa hal yang mendasari kenapa program mobil murah ini tetap dilanjutkan jokowi dan jusuf kalla
- Masyarakat Ekonomi Asean 2015 yang mana pajak 0% diberlakukan membuat harga mobil di negara Asean lebih murah, jika kita tidak memproduksi sendiri bisa-bisa bangsa kita beli dari Thailand dengan pajak 0% yang merupakan pesaing terbesar otomotif
- Dengan sedikit modifikasi untuk memperbanyak kapasitas penumpang menjadi mobil keluarga seperti awal konsep toyota kijang digulirkan tahun 70 an, penghapusan pajak barang mewah sehingga pasar mobil murah ramah lingkungan ini akan bisa menembus lebih banyak golongan menengah untuk mendapatkan mobil murah namun muat banyak penumpang
- Pasar luar negri (dalam ASEAN) bisa terisi dan pasar luar pulau jawa semakin bisa dimasuki karena harga yang makin terjangkau oleh pengguna otomotif
- Kendaraan LCGC yang di klaim bisa irit bahan bakar hingga 20 km / liter akan menjadi daya tarik sendiri bagi konsumen yang mau beralih dari motor ke mobil murah ramah lingkungan.
Jika sebelumnya Jokowi hanya berpadangan sektoral wilayah DKI Jakarta, sekarang beliau memperhitungkan bagaimana mobil murah ramah lingkungan ini yang sudah terlahir di bumi pertiwi ini dengan memanfaatkan pasar otomotif nasional yang mana diharapkan berkembang di kawasan juar jabodetabek untuk pemerataan pembangunan nasional
Jika sebelumnya Jokowi tidak mengharapkan PAD dari sektor otomotif namun juga menyumbang kemacetan yang cukup parah, sebagai presiden Joko Widodo berharap peningkatan produksi bisa untuk pasar dalam negri dan manca negara. Investasi dan ekonomi berkembang serta devisa juga bertambah untuk kas APBN kita
Jika sebelumnya Jokowi tidak berdaya jika BBM bersubsidi diborong oleh banyaknya program mobil murah ramah lingkungan yang digagas, suzuki karimun wagonR, Toyota Agya dan daihatsu Ayla karena posisinya sebagai Gubernur DKI jakara, namun sekarang jadi berbeda setelah BBM Bersubsidi dinaikkan pada akhir november 2014 ini, APBN bisa terselamatkan, subsidi BBM yang ada selama ini bisa dialihkan dalam bentuk Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera (3 kartu sakti Jokowi) dan manfaat yang terakhir industri otomotif makin berkembang dengan pesat.
Paling tidak seiring laju inflasi karena kenaikan BBM, semester ke II tahun 2015 ekomoni Indonesia diharapkan sudah naik kembali seperti jaman SBY dulu namun dengan tatanan pondasi yang lebih kokoh.
Demikianlah Program Mobil Murah dilanjutkan Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla, semoga bermanfaat bagi semu pembaca Agung Car. Terima Kasih
No comments:
Post a Comment