Saya tidak begitu yakin pasar mobil tahun 2015 akan menurun drastis, angka produksi mobil nasional selalu tumbuh yaitu 1 juta unit tahun 2012, 1,2 juta unit pada tahun 2013 dan dari 1,25 juta unit tahun 2014 dikoreksi menjadi 1,2 juta unit saja karena ada momen pileg dan pilpres yang membuat pelambatan penjualan mobil mulai dari triwulan kedua 2014 ini
Jika tidak ada hajatan pemilihan anggota DPR dan DPD serta pemilihan presiden RI ke 7 kemungkinan pasar otomotif khususnya mobil baru tumbuh setidaknya 1,35 juta unit. Disamping hajatan pemilu yang menyita banyak dana dan waktu pelaku otomotif juga terkena imbas penurunan penjualan.
Disamping itu setelah presiden Jokowi dan Jusuf kalla terpilih melihat apa yang mereka janjikan saat kampanye. ada kemungkinan pasar penjualan mobil baru akan susut atau mencari titik temu nya sendiri. Hal yang mendasari adalah sebagai berikut :
- Jokowi dan JK lebih suka memproduksi kendaraan yang pro rakyat, lebih banyak bawa penumpang dan lebih efisien pemakaian bahan bakar minyak serta hemat waktu tempuh. Dari pada kapal pesiar pribadi, lebih baik membuat kapal ferry ASDP lebih banyak untuk penyeberangan antar pulau. Dari pada menambah mobil pribadi lebih baik meningkatkan jumlah angkutan umum masal seperti transjakarta
- Kebijakan tarif parkir yang berlaku di DKI jakarta akan dinaikan hingga 4 kali lipat dari biasanya. Jika mobil anda parkir rata-rata Rp. 2.000 / jam anda akan merogoh Rp. 8.000 / jam. Untuk kota besar lainnya setidaknya akan menyesuaikan dan proporsional tergantung kebijakan Gubernur, walikota dan bupati setempat.
- Pencabutan subsidi BBM yang otomatis membuat konsumsi pemakaian premium besubsidi berkurang jika tidak anggaran untuk pemakaian bensin bagi calon pembeli mobil baru akan membengkak, dan tentunya itu jadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam belanja tukar mobil lama ke mobil baru
- Jika BBM jadi dinaikan bulan november 2014 ini dampak inflasinya masih akan terasa hingga pertengahan tahun 2015, yang berimbas pada penurunan daya beli seluruh lapisan masyarakat.
Optimistis selalu mesti dilakukan pelaku otomotif. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan ATPM mobil dalam menyikapi anjloknya pasar mobil baru tahun 2015, diantaranya :
- Ekspansi bisnis diarahkan pada wilayah kabupaten dan kecamatan, Jika selama ini penjualan otomotif hanya terpusat ibu kota provinsi sekarang bisa dialihkan ke ibukota kecamatan dan ibukota kabupaten dengan menggandeng pengusa lokal dalam pembangunan showroom mobil baru.
- Dari sisi produk langkah yang sudah dirintis daihatsu granmax angkutan perkotaan dan suzuki apv angkutan perkotaan layak ditiru pabrikan lain untuk bisa dimaksimalkan dengan membuat brand baru sebagai armada angkutan yang muat banyak penumpang serta irit bahan bakar di luar pulau jawa
- Kendati harga BBM naik, pemerintah akan mensubsidi pelaku angkutan umum, bisa dari sisi pengadaan sparepart yang murah, BBM yang (masih) disubsidi atau kemudahan perpanjang ijin trayek dan lainnya yang merupakan kewenangan pemerintah bisa dilakukan untuk kesejahteraan rakyat banyak
- Ini masih domainnya pemerintah dimana bisa membuat regulasi dan menciptakan mobil niaga yang murah tentunya dengan transfer tehnologi otomotif dari pabrikan jepang yang sudah 30 lebih malang melintang di Indonesia. Masak kalah dengan malaysia yang sudah punya proton padahal Indonesia lebih dulu dalam merintis mobnas
- Jangan hanya mampu merakit, tingkatkan komponen lokal, berdayakan pelaku usaha dalam negri dimana paling tidak dari 10 calon mobil nasional yang ada minimal 1 bisa dijadikan standar mobil nasional indonesia
- Mobil mewah memberikan profit besar namun kwantitas penjualannya makin sedikit dan persaingan semakin ketat, mobil keluarga atau mobil angkutan masal keuntungannya memang kecil namun jumlah kebutuhannya semakin meningkat seiring dengan kebijakan dan regulasi yang makin jelas dibuat pemerintah dalam bentuk kebijakan. jadi pengusaha otomotif tinggal pilih yang mana ?
Semua saling terkait dalam membuat pasar otomotif tidak jadi anjlok tahun 2015. Namun langkah diatas bukanlah langkah isntan yang bisa langsung terwujud hasilnya. namun perlu konsistensi dari pemerintah sebagai pengatur regulasi otomotif, pengusaha mengurangi egosentris dalam hanya profit oriented menjadi nasionalis oriented dan terakhir kita selaku pembeli harus lebih kritis dalam membeli. Cintailah produksi negri sendiri
Demikianlah tulisan betulkah pasar mobil anjlok tahun 2015 ? semoga bermanfaat buat pembaca Agung Car.
No comments:
Post a Comment