Gaya kepemimpinannya menurut teori otomotif ?

Teori kepemimpinan otomotif menarik juga untuk dibahas disini. Gaya kepemimpinan bisa dilihat dari jenis-jenis mobil yang ada. Walaupun pengguna kendaraan umum hanya 2% dan sisanya adalah kendaraan pribadi, tapi gaya kepemimpinan angkutan umum ini sangatlah dominan dinegri ini. Coba tengok

Gaya kepemimpinan menurut teori otomotif :

• Sopir Metromini : Maju dan berhentinya tergantung teriakan dari sang kondektur, "Tarik pir" melajulah tuh mobil-nya, bila terdengar "pinggir pir" sang kendaraan berhenti sesuai intruksi sang kondektur yang terkadang kendaraan berada di perempatan jalan, posisi traffic light sedang hijau atau ditanda S 

" Terlalu banyak menunggu dalam tindakannya, terkadang bawahannya yang memutuskan lebih dulu, kalau keputusannya salah itu karena anak buahnya, kalau betul, khan saya sopirnya "

•  Sopir Angkot : Terlalu banyak ngetem dibandingkan jalannya

Jenis ini banyak ditemui pada PNS, " kerja nggak kerja yang penting terima gaji dan bonus "

•  Sopir Taksi : Selalu mencari peluang penumpang dengan waktu tempuh yang lama.

" Kalau bisa diperpanjang masalahnya kenapa bisa dipercepat penyelesaiannya "

• Sopir Bemo : Antik dan menarik tapi masih berdaya guna

Tua-tua kelapa, tambah tua belum tentu tambah bijaksana, masa kecil kurang bahagia membuat situa kelakuannya seperti taman kanak-kanak

• Sopir Bajaj : berjalaan sesuai dengan kesepakatan tarif

" Kalau menyelesaikan masalah hitungannya buat saya berapa ? 5 dibagi 2 sama dengan 4 (buat saya) dan 1 buat anda, khan saya yang bagi. Tipikal mau menang sendiri "

• Ojek : Taunya jalan cuma dari depan sampai dalam komlek

Tidak banyak yang diharapkan dari penepatan orang yang salah pada posisinya. seperti dalam kutukan kudunga, raja salah raja disembah

Mungkin masih ada beberapa yang lain, ini hanya sebagian yang bisa penulis analisa. Semoga gaya kepemimpinan menurut teori otomotif bisa bermanfaat.