Mungkin anda sudah pernah dengan kota bogor selaku kota sejuta angkot dan jakarta kota sejuta motor, macetnya luar biasa jika tak sabar bisa menabrak atau tertabrak. Namun setelah Agung Car berada di bumi serasan sekundang selama 6 bulan terakhir baru sadar kalau kota muara enim ini adalah kota sejuta ojek.
Sebenarnya kota muara enim yang lokasi 182 km kearah barat kota palembang dan 124 km kearah utara dari kota batu raja dan sekitar 200 km kearah selatan dari kota lubuk linggau membuat kota ini posisinya betul-betul ditengah provinsi wong kito galo ini. Namun sayang perkembangannya tidak secepat kabupaten-kabupaten lainnya yang berada disekitarnya.
Dengan luas wilayah mencapai 7,5 juta m2 dan jumlah penduduk 770 ribu jiwa menurut sensus 2014 dengan hasil sumber daya alam utama batu bara, sawit dan kayu membuat keberadaan transportasi umum darat kuran berkembang disini. Hanya truk niaga itupun untuk angkutan kayu ke pabrik kertas PT. Tel, Tambang Baru Bara PT Persero Bukit Asam dan sebagian lagi truk pengangkut sawit.
Untuk transportasi kedalam dan keluar kota muara enim umumnya rakyat hanya mengandalkan angkutan desa (modifikasi angkot) yang ditambahkan bangku dan terpal diatasnya yang cukup nyaman kebutuhan masyarakat pinggiran kecamatan menuju ibukota kabupaten muara enim.
Untuk mobilitas yang lebih cepat didalam kota muara enim masyarakat lebih mengandalkan angkutan ojek. Kenapa disebut kota sejuta ojek. Karena pererintah kabupaten muara enim dalam hal ini bupati Ir. Muzakir Sohar selaku petahana yang sudah terpilih kali keduanya telah memberikan seragam rompi bagi pengemudi ojek sesuai wilayah kerjanya masing-masing.
Hampir disetiap sudut dan pusat kota pangkalan ojek selalu terisi untuk memenuhi mobilitas yang cepat bagi penduduk muara enim dalam beraktivitas. Satu dari lima sepeda motor yang anda temui pasti menggunakan rompi kebesaran ojek bumi serasan sekundang. Apalagi saat mulai kerja, jam masuk sekolah dan jam pulang sekolah, jalanan macet bukan karena aktivitas orang, namun aktivitas motor yang menunggu penumpang hingga menutup hampir semua badan jalan yang sempit.
Mengenai tarif cukup relatif ditentukan sesuai kesepakatan penumpang dan pengemudi motor ojek dengan tarif Rp. 2.000 / km dan maksimal Rp. 10 ribu karena radius kota muara enim hanya 5 km2
Demikianlah kota sejuta ojek yang menambah khasanah kota sejuta angkot dan kota sejuta motor yang telah lebih dulu ada di Indonesia. Semoga ini bisa menginspirasi pemkot untuk membuat gojek online seperti yang ada di jakarta. Semoga saja
No comments:
Post a Comment